Menggandeng Yayasan Perlindungan Hukum Satwa Indonesia, FKH Unud Sukses Gelar Seminar Bertajuk Implementasi Kesejahteraan Hewan Ternak di Bali

 

Yayasan Perlindungan Hukum Satwa Indonesia, yang lebih dikenal dengan Animals Don’t Speak Human (ADSH) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dalam menyelenggarakan acara seminar yang bertemakan "Scoping Report: Implementasi Kesejahteraan Hewan yang Diternakkan dan Dampaknya terhadap Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat di Bali" pada Selasa, 26 Maret 2024. Seminar ini diadakan secara luring di Ruang Nusantara Lt. 4, Gedung Agrokomplek, Universitas Udayana, Kampus Sudirman. Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana M.T., Ph.D. 

Seminar ini dihadiri oleh 200 orang peserta, mencakup Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali, jajaran dekan dari berbagai fakultas di Universitas Udayana, sejumlah tamu undangan lainnya, serta mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Udayana. 

Pelaksanaan seminar ini mengundang sejumlah pembicara yang berpengalaman di bidangnya. Pembicara utama pada seminar ini adalah Mark Dia, salah seorang perwakilan World Animal Protection dari Vietnam, yang mengawali seminar dengan membawakan materi "Moving The World for People, Animals and Our Planet". Selain itu, tiga pemateri hebat juga dihadirkan dalam seminar ini, yakni drh. Ni Wajan Leestyawati Palgunadi M.Si., Dr. drh. Kadek Karang Agustina M.P., dan Fiolita Berandhini, S.H.



Seminar dilanjutkan dengan materi "Kondisi Pemenuhan Kesejahteraan Hewan Ternak yang Diternakkan di Bali" oleh drh. Ni Wajan Leestyawati Palgunadi M.Si. Sesi ini membahas mengenai kondisi masyarakat yang masih belum paham manfaat dari kesejahteraan hewan, serta kurangnya rasa masyarakat dalam menghargai ternak sebagai makhluk bernyawa. "Kesejahteraan tidak terlalu mahal, tetapi tergantung cara kita memperlakukan hewan tersebut," ujar drh. Leestyawati. Beliau juga menyarankan agar edukasi mengenai kesejahteraan hewan harus terus dilakukan sampai hal tersebut sudah mampu terwujud dalam masyarakat.

Materi ketiga dibawakan oleh salah satu dosen dari FKH Unud, Dr. drh. Kadek Karang Agustina M.P. dengan tema "Scoping Report: Implementasi Kesejahteraan Hewan Ternak dan Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat di Bali." Pada materi ini, disampaikan pula laporan mengenai tingkat kesejahteraan hewan di Bali yang diteliti oleh beliau dan timnya. Beliau memberikan edukasi kepada peternak mengenai cara pemeliharan, cara menjaga kesehatan, hingga teknik penyembelihan yang benar. Selain itu, beliau juga mengingatkan akan bahayanya penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol di kalangan peternak. Hal tersebut didukung oleh banyaknya peternak yang lebih memilih membeli antibiotik di e-commerce dibandingkan langsung dari dokter hewan.

Materi terakhir adalah "Scoping Report: Dampak Aktivitas Peternakan terhadap Kesehatan Lingkungan dan Kepatuhan Perizinannya di Bali" oleh Fiolita Berandhini S.H. Pada materi ini, ditekankan mengenai pentingnya sanitasi lingkungan yang dapat memengaruhi kualitas dari produk peternakan. Melalui peningkatan kualitas produk ternak, maka harga jual dari produk tersebut juga akan meningkat. 



Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang disambut dengan antusias. Peserta dan tamu undangan tampak aktif dalam memberikan pertanyaan, dan direspon dengan baik oleh pemateri. Harapannya setelah mengikuti seminar ini, peserta dan tamu undangan dapat memahami pentingnya kesejahteraan hewan, bahaya penggunaan antibiotik dan antimikroba yang tidak terkontrol dalam peternakan, serta dampaknya terhadap kesehatan lingkungan.


Penulis : Cok Is LPM SS