Edukasi Susu Kambing Etawa dari Teori hingga Praktik, Minpro Vetholic FKH Unud Gelar Kuliah Umum dan Workshop World Milk Day 2025
Dalam rangka memperingati Hari Susu Sedunia atau World Milk Day (WMD) 2025, Minat Profesi Veterinary Holic (Minpro Vetholic) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (FKH Unud) menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukatif, yakni kuliah umum (Kulum) dan workshop. Mengusung tema “Dari Kuliah ke Kandang: Yuk, Kenali Susu Etawa”, kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta mengenai produksi, manfaat, serta peluang bisnis susu kambing etawa.
Kulum WMD 2025 sukses diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Sabtu, 31 Mei 2025 dengan mengangkat subtema "Goat Milk Journey: Teori, Praktik, dan Manfaatnya". Acara dibuka secara resmi oleh pembina Minpro Vetholic, drh. I Made Merdana, M.P., dan turut dihadiri oleh Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKH Unud, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia BEM FKH Unud, Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa FKH Unud, Pengawas Kegiatan, Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa Suara Satwa FKH Unud, Ketua dan Wakil Ketua Minpro Vetholic, Ketua Minat Bakat dan Minat Profesi FKH Unud, serta diikuti oleh 137 peserta yang berasal dari berbagai institusi, seperti Universitas Udayana, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Institut Pertanian Bogor Internasional, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga, Universitas Pendidikan Nasional, hingga peserta umum dari luar instansi perguruan tinggi.
Terbagi dalam dua sesi, Kulum WMD 2025 menghadirkan dua narasumber ahli. Sesi pertama diisi oleh drh. Romy Muhammad Dary Mufa, S.K.H., M.Si., dengan materi “Manfaat Susu dan Peran Dokter Hewan dalam Kualitas Produksi Susu Etawa”. Beliau memaparkan keunggulan susu kambing etawa yang mengandung nutrisi tinggi, seperti protein berkualitas, asam lemak rantai pendek yang mudah dicerna, serta kandungan kalsium yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Beliau juga menekankan pentingnya peran dokter hewan dalam menjaga kualitas produksi melalui manajemen kesehatan ternak, pengendalian penyakit, pengelolaan pakan pada fase laktasi, serta penerapan biosekuriti selama proses pemerahan. Sesi ini turut dimeriahkan dengan kuis berhadiah yang berkaitan dengan materi.
Sesi kedua dibawakan oleh drh. Amung Logam Saputro, S.K.H., M.Si., dengan topik “Produksi Susu Kambing Etawa serta Peluang Bisnisnya”. Beliau membahas teknik budidaya kambing Etawa, manajemen pemerahan dan pengolahan susu, serta peluang bisnis yang mencakup analisis pasar, strategi pemasaran, dan inovasi produk olahan susu Etawa.
Kulum ini menjadi dasar pengetahuan untuk rangkaian kegiatan selanjutnya, yakni workshop kunjungan peternakan dan pelatihan pemerahan susu kambing Etawa pada Minggu, 1 Juni 2025, di Raka Etawa Farm Gianyar, Bali. Workshop ini mengusung tema “From Udder to Bottle: A Hands-On Goat Milking Workshop”. Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia WMD 2025, Anak Agung Anindya Cahya Kirana, dan dibuka secara resmi oleh pemilik Raka Etawa Farm, I Made Raka Yoganda Pura. Workshop ini dihadiri oleh perwakilan BEM, pengawas dan Steering Committee WMD 2025, Ketua dan Wakil Ketua Minpro Vetholic FKH Unud, serta 13 peserta terpilih.
Sebelum praktik lapangan, peserta mendapatkan pemaparan materi dari I Made Raka Yoganda Pura, mengenai teknik pemerahan susu kambing etawa dan penerapan biosekuriti. Beliau menyampaikan, "Sebelum diperah, kambing harus diberi makan terlebih dahulu. Selain itu, proses pemerahan juga harus dilakukan dalam keadaan steril untuk menjaga kualitas susu”. Selanjutnya, peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mempermudah mobilisasi ke kandang. Sebelum masuk, mereka menjalani protokol sterilisasi dengan mengenakan sarung tangan, penutup kepala, celemek, dan disemprot disinfektan. Sambil menunggu giliran praktik, kelompok lainnya bermain gim interaktif agar suasana tetap menyenangkan.
Kegiatan ditutup dengan sharing session bersama pemilik Raka Etawa Farm, yang berbagi pengalaman tentang tantangan dan peluang usaha susu kambing Etawa, dilanjutkan dengan pembagian susu kambing Etawa murni, penyerahan sertifikat peserta, serta sesi dokumentasi bersama. Rangkaian acara berjalan lancar dan penuh antusiasme, terutama saat peserta berkesempatan memerah susu langsung dan mencicipi hasilnya.
Melalui Kulum dan workshop ini, Ketua panitia WMD 2025 berharap seluruh peserta tidak hanya memperoleh wawasan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang dapat menjadi bekal dalam pengembangan diri maupun peluang usaha di masa depan.
Penulis : Fairizqiah LPM SS
Penyunting : Ocha LPM SS
UNIVERSITAS UDAYANA